Program PINA Diharapkan Mampu Kembangkan SDM
Anggota Komisi XI DPR RI Marsiaman Saragih. Foto: Tiara/od
Anggota Komisi XI DPR RI Marsiaman Saragih berharap program Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) mampu mengembangkan pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Meski program PINA lebih mengunggulkan pengembangan di bidang infrastruktur, namun dirinya berharap tidak melupakan pembangunan SDM.
Hal itu diungkapkan Marsiaman usai pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR RI dengan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) di Medan, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (20/9/2018).
“Pengembangan SDM di Indonesia sudah waktunya digenjot, mengingat kita mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jika kita dapat menyediakan tenaga kerja yang siap pakai, bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga luar negeri. Dari segi mentalitas dan moralitas kita lebih unggul. Hanya skill yang perlu diasah,” ungkap Marsiaman.
Dengan demikian, politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang berjalan lancar, maka efek samping lainnya yakni sosial dan ekonomi juga dapat terbantu, termasuk permasalahan tenaga kerja.
“Sehingga nantinya diharapkan kita tidak perlu khawatir apabila dolar Amerika Serikat menguat. Kita tidak perlu kalang kabut karena sumber devisa yakni tenaga kerja sudah dapat disiapkan lebih awal,” tambah politisi dapil Riau itu.
Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Keuangan dan Operasional PT. SMI Muhammad Ghozie Indra Dalel mengupayakan untuk memberikan fasilitas berupa pembiayaan lembaga pendidikan sebagai tempat pelatihan SDM.
“Untuk itu kami sedang mengkaji, karena selama ini banyak sekali di pemerintah daerah mempunyai semacam lembaga pendidikan, namun pendanaannya sangat terbatas. Jadi kami sedang mempelajari skema pembiayaannya, apakah dari peraturan-peraturannya itu bisa mendukung ke depannya,” tuturnya. (tra/sf)